Langkah pencangkokan
sampai penanaman bibit memerlukan beberapa proses pencangkokan, proses
pembibitan dan proses penanaman.
1. Proses pencangkokan
a.
Menyiapkan
peralatan dan bahan
- Peralatan yang di butuhkan untuk mencangkok
yaitu pisau, gunting atau cutter yang tajam.
- Media cangkok yang di butuhkan
bahan pembungkus cangkokan yaitu ijuk, sabut kelapa, karung goni, zak plastik
atau kantong plastic kemudian dibutuhkan tali raffia, benang kasur dll
b.
Memilih ranting
atau batang
-
Ranting atau
batang yang akan di cangkok harus berukuran paling kecil kira – kira 1 cm – 5
cm.
-
Ranting dan
batang yang akan dicangkok tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
-
Memilih ranting
yang sehat dan tidak memiliki jamur atau serangan hama dan bakteri.
-
Memilih ranting
yang lurus unutuk mempermudah proses pencangkokan.
c.
Mengupas kulit
kayu
-
Sebelum
mencangkok sebaiknya di adakan sayatan pada ruasnya.
-
Sayatan kulit
kayu dipastikan meingkar.
-
Lakukan secara
perlahan saat menyayat kulit kayu jangan sampai melukai atau merusak jaringan
kayunya.
-
Sayat atas dan
bawah dengan jarak 4 cm di bawah sayatan atas. Kemudian kupas kulit kayu secara
hati-hati supaya mendapatkan hasil yang baik.
-
Agar aliran zat
atau sari-sari makanan dari daun ke bagian pohon yang lain sehingga sari-sari
makanan makanan akan menumpuk di bagian sayatan dan merangsang pertumbuhan
akar.
d.
Memberian tanah
pada batang
-
Pada ranting yang
sudah di sayat kemudian tempelkan tanah yang sudah di beri pupuk kandang
mengelilingi ranting batang yang akan di cangkok.
e.
Membungkus
cangkokan
-
Pada ranting atau
batang yang sudah di tempelkan tanah kemudian di beri plastic atau kain goni.
Setelah itu ikat plastic atau kain goni melingkar di bagian bawah setelah itu
bagian atas di ikat melingkar.
f.
Memotong atau
memisahkan dari pohon induk
-
Cangkokan dapat
di potong setelang tumbuh akar yang memenuhi bagian cangkokan. Pemotongan dapat
di lakukan menggunakan pisau gergaji atau alat potong yang tajam.
-
Daun dan ranting
pada batang cangkokan sebaiknya dikurangi sehingga tidak terlalu banyak
penguapan.
-
Tali yang
membungkus cangkokan dibuka secara pelan-pelan dan di usahakan media tanah
tidak lepas dari cangkokan sehinga akar tidak rusak.
g.
Meletakan pada
pot
-
Batang cangkokan
yang sudah di potong dan sudah di buka bungkusnya lalu ditanam pada media tanam
yang sudah di persiapkan sebelumnya. Namun untuk menghindari kegagalan tanam,
sebaiknya ditanam pada polybag atau kantong plastic yang tebal dan di letakan
di tempat yang aman atau dapat juga di letakan dibawah pohon besar yang rindang
dan terlindung dari sinar matahari langsung.
2. Proses pembibitan
a.
Menyiapkan alat dan media
-
Polybag atau
kantong plastic
-
Kompos
-
Pasir
-
Gergaji
-
Tanah gembur
-
Air
b.
Penyemaian
-
Cangkokan di
taroh di polybag yang telah di isi tanah yang sudah di campur dengan pupuk dan
sedikit pasir.
-
Taroh tanaman di
tempat yang lembab karena akar masih lemah.
c.
Penyiraman
-
Dalam penyemaian
cangkokan perlu di siram setiap hari dan slalu di periksa pertumbuhannya dan kemungkinan
terserang hama.
-
Sebaiknya
penyiraman di ambil dari air sumur atau air sungai dan bukan dari air pam.
d.
Pemupukan
-
Bibit cangkokan
perlu di beri pupukagar terhindar dari hama dan penyakit.
-
Dan penyemprotan
dengan obat hama tanaman
e.
Pemberantas hama
-
Pemberantasan
hama dan penyakit sangat diperlukan untuk menjaga kenormalan pertumbuhan.
-
Pemberantasan
hama penyakit dapat menggunakan insektisida atau fungisida secara mekanik.
-
Pemberantasan
hama dapat dilakukan dengan tangan atau alat pemberantas hama.
f.
Pemindahan
-
Sekitar 1 bulan
bibit cangkokan dapat di pindahkan ke lahan yang sudah dipersiapkan.
-
Diperrsiapkan
lubang kira-kira 40 cm x 40 cm x 40 cm.
-
Jarak antara
batang tanaman hendaknya disesuaikan dengan jarak tanam pada tanaman yang
bersangkutan.
3. Proses penanaman
a.
Membuat lubang
tanaman
-
Kemdian pada
lubag dibiarkan selama beberapa saat agar terkena sinar matahari secara
langsung dan udara dapat masuk padda pori-pori tanah.
-
Dalam pembuatan
lubang sebaiknya bagian atas di pisahkan dengan tanah bagian bawah.
-
Tanah bagian atas
dicampur dengan pupuk kandang kemudian aduk secara merata
-
Tanah bagian
bawah tetap di bawah dan tanah di atas tetap di atas an jangan sampai terbalik.
b.
Penanaman
-
Polybag dibuka
dan dibuang terlebih dahulu. Bibitnya di tanam sedalam tanah bagian atas atau
sejajar dengan permukan tanah lahan.
-
Penanaman
sebaiknya dilakukan pada saat musim penghujan.
c.
Penyemaian
-
Setelah di tanam
sebaiknya tanaman di siram setiap hari.
-
Saat melakukan
penyiraman seebaiknya dicampur menggunakan pupuk bio-organik supaya pertumbuhan
akar dan tunas cepat.
d.
Pemangkasan
-
Setelah
penyangkokan tumbuh besar atau berbunga atau setelah beerumur satu setengah
tahun, cabang atau rantingnya yang jelek di pangkas.
-
Agar memberi
ruang gerak ranting pada saat berbunga.
-
Agar pertumbuhan
tanaman lebih cepat
e.
Pemberantas hama
dan penyakit
-
Pemberantasan
hama dan penyakit seharusnya dilakukan secara rutin dengan waktu yang teratur
-
Penyemprotan hama
dan penyakit sebaiknya dilakukan secara menyeluruh pada bagian tanaman.
0 comments:
Post a Comment